::

Senin, 03 Agustus 2009

Akhir yang Indah


Berita meninggalnya mbah Surip baru saya dapat siang tadi, ketika tidak sengaja membaca status facebook seorang teman. Berita tersebut sontak mengagetkan saya, yang akhir2 ini cukup sering melihat kemunculan mbah Surip di layar kaca.
Nama mbah Surip bukan nama baru bagi saya, karena saya sudah mendengar nama dan lagunya sejak beberapa tahun yang lalu. "apaan sini orang so bob marley banget", itulah komentar saya dan beberapa teman saya ketika pertama kali melihat sosok mbah Surip. Disamping lagunya yang menurut saya saat itu tak jelas arahnya, gayanya pun membuat saya kurang simpati dengan sosoknya. Belakangan ini, lagu 'tak gendong', tiba-tiba populer dimana-mana, banyak orang memakainya sebagai RBT yang langsung membuat mbah Surip menjadi orang kaya baru, seiring dengan ketenaran lagunya, orang pun mulai ramai membicarakan sosok mbah Surip, ada yang bilang bahwa dia sebenarnya orang kaya yang mau mencoba jadi orang susah, ada yang bilang dia awalnya orang bergaya biasa tapi berubah setelah mengambil kuliah S2 fisafat, ada juga yang bilang dia pernah bekerja di perusahaan minyak di Amerika, tetapi ada juga yang bilang dia memang orang yang susah da sudah seperti itu dari awal. Terlepas dari benar tidaknya omongan orang tentang si Mbah, saya punya opini tersendiri tntang sosok mbah Surip.
Walaupun awalnya tidak suka, akhir-akhir ini saya sangat simpati a sekali melihat mbah Surip, saya sempat beberapa kali melihat kemunculan si mbah di layar kaca, dan sya lihat bahwa si mbah adalah orang yang sangat sederhana dan tuluuuus sekali. Kekayaan besar yang mendadak didapatnya tidak membuat si mbah berubah, gaya dan sikapnya masih sama seperti yang saya lihat ketika si mbah belum seperti sekarang. Bandingkan dengan artis2 baru di Indonesia kebanyakan. Saya ingat pernah melihat salah satu artis yang tiba2 terkenal, "Sekarang Saya klo belanja susah, pasti diatas sejuta", berbeda sekali dengan si mbah yang tetap sederhana dan terlihat sangat menikmati hidupnya. Kabar terakhir si mbah ingin membeli sebuah helikopter, ketika ditanya kenapa ingin membeli helikopter, si mbah menjawab bahwa dia ingin membuktikan bahwa artis Indonesia juga bisa punya helikopter, si mbah gak mau artis Indonesia dipandang sebelah mata. Jawaban yang sederhana tapi tulus menurut saya. Kepergian mbah Surip yang berselang sangat cepat dari masa2 jayanya membuat saya berpikir, mungkin tuhan sengaja memberi hadiah ketenaran dan kekayaan kepada si mbah di akhir hidupnya, untuk kemudian digunakan oleh si mbah untuk membahagiakan orang2 yang dicintainya, sebagai hadiah atas kesederhanaan dan ketulusan si mbah dalam menjalani hidupnya. Mengingatkan kepada kita yang masih hidup akan pentingnya arti kesederhanaan dan ketulusan dalam hidup. Sebuah akhir yang indah bagi si mbah.

0 komentar:


Free Blogger Templates by ichung and Bridal Dresses. Powered by Blogger