::

Senin, 11 Mei 2009

Musik Melayu di era Globalisasi

Perkembangan industri musik diIndonesia dewasa ini berlangsung begitu cepat. Menemani sang mentari yang keluar di ufuk timur, para musisi pendatang baru seolah tak bisa berhenti keluar menyesaki padatnya populasi di dalam industri musik tanah air. (gaya bgt!??)
Kenyataan ini tentu saja merupakan berita yang sangat baik bagi wajah industri musik tanah air, yang mulai memasuki daerah saturasi (????) karena diperbudak oleh selera pasar yang makin hari sepertinya semakin mengkhawatirkan.
Diantara kemunculan generasi baru penerus industri musik Indonesia, terdapat fakta yang boleh dibilang cukup menarik, kalau tidak boleh disebut memuakkan, hal tersebut adalah, kemunculan musik berirama melayu yang ternyata sangat diapresiasi baik oleh para pencinta musik di negara ini.!?!?! Apakah itu salah..?? setiap orang tentu berhak memberikan opini dan tanggapannya masing-masing mengenai hal tersebut, tetapi coba ditelaah lebih baik, apakah sudah pantas band sekelas ST** menjadi lebih dikenal dibanding band sekelas PADI misalnya..????,. Dengan materi lagu yang ............, penampilan yang ............, dan aksi panggung yang .............., rasanya belum pantas ST** dipuja-puji seperti sekarang ini. Satu nama masih bisa ditoleransi,,, gawatnya, para dedengkot2 melayu globalisasi (ST**, Ka**en Band), telah membuka mata dan jiwa raga para melayuers yang lain, untuk lebih berani menularkan virus cengkok+distorsi yang sangat meresahkan telinga dan hati.. (aarrkhhhh)... Paling gawat dari yang gawat, para pentolan dedengkot2 melayu globalisasi membeikan "karya agung" mereka kepada musisi tanah air yang lain!?!?!?! (malangnya nasib rakyat iNDONESIA....) dan direspons POSITIF (tidaaaaak!?!?!). Mudah-mudahan kedaan ini hanya sesaat berlangsung.. AMINNNNNNNNNNN.....


Free Blogger Templates by ichung and Bridal Dresses. Powered by Blogger